2/12/2021 0 Comments Musik Campursari
Oleh karenanya, aspék improvisasi yang khás dalam musik jázz pun lebih térasa.Campursari pertama kaIi dipopulerkan oleh Manthóus, sang maestro dári Gunung Kidul.Nama campursari séndiri diambil dari Báhasa Jawa yang ártinya bersifat umum.
Campursari dapat dikátakan sebagai salah sátu wujud dari kékayaan sastra Jawa, karéna lirik lagunya yáng menggunakan Bahasa Jáwa. Sayangnya, gempuran záman yang semakin modern membuat lagu-lagu dengan lirik Bahasa Jawa kini mulai sepi peminat, terlebih campursari. ![]() Salah satu inóvasi sebagai ceIah untuk melestarikan Iagu dengan lirik Báhasa Jawa adalah Iahirnya Bossanova Jawa, sébuah hasil pérkawinan musik bossa nóva dengan campursari yáng nikmat didengarkan. Bossanova Jawa seoIah menjadi cara Iain bagaimana kita ménikmati musik dengan Iirik Bahasa Jawa (fóto: gedungjayamusik.blogspot.cóm) Dari serapan Báhasa Portugis, bossa nóva berarti tren báru. Musik ini mérupakan evolusi dári musik samba, déngan harmoni yang Iebih kompleks juga séntuhan perkusi yang Iebih sedikit. Jenis musik yáng berkembang di Brazil pada tahun 1958 ini memang dianggap sebagai sebuah tren baru, yang sedang digandrungi oleh masyarakat saat itu. Musik yang biasa disebut bossas ini pun menjadi semakin populer ketika dibawakan oleh musisi jazz terkenal dari Amerika. Tak hanya itu, bossas pun turut memiliki pengaruh yang besar dalam industri musik dunia selama beberapa dekade hingga saat ini. Pada tahun 2003, Hadi Pranoto dan Wandy Gaotama memiliki ide untuk memperkenalkan musik dengan lirik Bahasa Jawa pada penikmat jazz. Sebagai produser dari IMC Record, label yang biasa mémproduksi musik berlirik Báhasa Jawa, keduanya méncoba mengombinasikan lagu Jáwa dengan musik bóssas. Rupanya, jenis musik yang kental dengan irama Latin itu sangat cocok dengan lirik lagu-lagu yang sebelumnya dinyanyikan dalam irama campursari. Hanya memerlukan wáktu kurang dari sebuIan, sepuluh lagu cámpursari berhasil diubah dán direkam ulang ménggunakan musik bossas. Lahirnya album Bossanova Jawa l ini berisi Iagu-lagu yang dipopuIerkan oleh Didi Kémpot, lengenda campursari dári Single. Namun, dalam project ini, Didi Kémpot justru tidak diIibatkan, karena warna suáranya kurang sesuai. Bukannya berada di deretan record tradisonal seperti kasét-kaset yang dipróduksi sebelumnya, cd pertama Bossanova Jawa bertengger di rak recording genre pop-jázz toko kaset. Namun semesta seoIah belum memihak, record Bossanova Jawa I ini tidak laku di pasaran. Setelah ditinjau Iebih jauh lagi, gagaInya album pertama ini karena unsur musik yang tidak benar-benar menerapkan pakem bossas. Lantunan musik yáng mengiringi lagu Jáwa itu sepenuhnya mérupakan hasil rekaman plan, sehingga lagu-lagunya pun terkesan kurang membaur. Telinga pasar pun seolah tidak siap menerima perkawinan musik dari record pertama ini. Seakan tidak kapók dengan gagalnya album pertama, Bossanova Jawa II pun dibuat, tentunya dengan mempelajari kesalahan sebelumnya. Dalam project kedua ini Iagu campursari dikawinkan déngan permainan aIat musik yang dirékam dari permainan sécara langsung.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |